Translate

Minggu, 01 Juni 2014

Benarkah Baik Mandi di 1/3 Malam ?



Assalamu’alaykum..

Percayakah jika cara manda juga dapat mempengaruhi kesehatan ? Mandi tentu menjadi salah satu kebutuhan kita. Maklum, mandi akan membuat kita segar dan terhindar dari penyakit karena bisa membersihkan badan kita. Tapi tahukah, mandi dengan cara langsung mengguyur badan secara keseluruhan hanya akan merugikan kesehatan badan, terutama berkaitan dengan masalah masuk angin dan influenza. Dengan cara mandi seperti itu, maka cara mandi kita akan menyebabkan hawa panas tubuh terperangkap di dalam badan yang akan menyebabkan keseimbangan hawa panas dalam tubuh dan hawa dingin menjadi terganggu. Berikut ini adalah tata cara mandi yang benar yang dapat membantu meningkatkan kesehatan Anda, terutama yang sering terserang masuk angin dan influensa.

1. Menyiram mulai dari ujung jari kaki (kanan dan kiri) ke arah atas sampai lutut;
2. Menyiram mulai dari lutut (kanan dan kiri) ke arah atas sampai bagian perut;
3. Menyiram mulai dari bagian perut ke arah atas sampai pundak;
4. Menyiram mulai jari ujung jari tangan (kanan dan kiri) sampai ke pundak;
5. Menyiram mulai dari bagian leher ke arah atas sampai kepala.
6. Menyikat Gigi

Dr. Abdul Hamid Dayyat dan Universitas Kairo, Mesir menjelaskan maanfat kesehatan yang diperoleh orang dengan bangun pagi banyak sekali. Diantaranya, gas O2 di udara sangat melimpah saat fajar, kemudian berkurang sedikit demi sedikit, hingga habis ketika matahari terbenam.
Gas O3 mempunyai pengaruh yang positif pada urat saraf, mengaktifkan kerja otak dan tulang. Ketika seseorang menghirup udara fajar yang dinamakan udara pagi, dia merasakan kenikmatan dan kesegaran tiada taranya di waktu manapun, baik siang atau malam.
Menurut penelitian, makin pagi air yang kita gunakan maka kandungan O3 yang terkandung didalamnya adalah lebih besar, dan O3 ini mengandung khasiat yang menakjubkan bagi tubuh bila digunakan untuk keperluan mandi pagi yaitu pada saat fajar. Ada pula yang mengatakan, bahwa air dingin pada waktu sebelum subuh atau waktu sepertiga malam memiliki partikel alfa yang sangat besar. Partikel Alfa ini memiliki energi yang kuat sekali. Mungkin hal ini pula yang menjadikan tubuh lebih bugar ketimbang mandi pagi pada umumnya.
Sebuah pengalaman dan saran pernah pula disampaikan seorang teman, dia seorang ahli pengobatan herbal, dia bercerita bagaimana cara dia mengobati anaknya yang sedang demam. Katanya dia tak pernah memberikan obat-obatan, cukup memandikannya pada waktu sebelum subuh tiba sekitar jam 4.00. Cara dia memandikan anaknya yang sedang demam adalah air disiramkan dimulai dari ujung kaki terlebih dahulu pelan-pelan hingga ujung rambut, dan jangan lupa sambil berdo’a katanya. Karena air hanyalah perantara, selebihnya peran Yang Maha Kuasalah yang memberikan kesembuhan. Meskipun cara itu agak sedikit melawan arus, karena kebanyakan orang melarang mandi bila dalam keadaan demam, tapi gak ada salahnya kalau kita coba.

Fajar adalah periode waktu yang mendahului matahari terbit. Indikasinya yaitu adanya cahaya matahari yang lemah sementara matahari sendiri masih berada di bawah horizon. Beberapa definisi teknis dari fajar antara lain:

“Fajar astronomi” adalah periode waktu di mana langit tidak gelap total, secara format didefinisikan sebagai waktu di mana matahari berada 18 derajat di bawah horizon di waktu pagi.
“Fajar nautikal” adalah waktu di mana terdapat cukup cahaya matahari untuk membedakan antara horizon dan objek-objek yang berada di horizon, secara formal didefinisikan sebagai waktu di mana matahari berada pada 12 derajat di bawah horizon di pagi hari.
“Fajar sipil” adalah waktu di mana terdapat cukup cahaya matahari untuk membedakan objek-objek dan cukup cahaya matahari agar manusia dapat melakukan aktivitas luar rumah, secara formal didefinisikan sebagai waktu di mana matahari berada pada 6 derajat di bawah horizon di pagi hari. Fajar berbeda  dengan matahari terbit, yaitu waktu di mana sisi matahari mulai terlihat di atas horizon.

-MENURUT KEDOKTERAN:
Mandi sebelum masuk subuh ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan. Menurut Dr. dr. Aru W. Sudoyo, MD dokter spesialis penyakit dalam dari FK UI dan RS Medistra, mandi pagi secara medis akan merangsang sistem peredaran darah dan persyarafan menjadi lebih aktif. Hal ini timbul sebagai reaksi terhadap rangsangan suhu dingin secara singkat. Sepanjang seseorang tidak sakit, maka mandi subuh atau sebelum subuh memberikan efek positif karena tubuh dicambuk oleh temperature rendah.

dr. Midi Hariyani, SpKK spesialis kulit dan kelamin dari klinik nusantara kuningan menyebutkan bahwa dengan mandi subuh dapat membangunkan tubuh yang terlelap dimana metabolisme tubuh sedang melambat.Diibaratkan membangunkan mesin yang awalnya pelan kemudian dinaikkan. Suhu tubuh akan dinaikkan mencapai kestabilan. Jantung menjadi terpacu untuk bangun,adrenalin meningkat, pembuluh darah jadi lebih lancar untuk bergerak sehingga aliran darah dalam tubuh menjadi sangat baik termasuk aliran ke kulit. Sehingga kulit tampak lebih fresh.

Untuk mereka yang memiliki penyakit berat sebaiknya mandi dengan suhu air hangat (bukan panas) yang mendekati suhu tubuh sehingga sistem penyesuaian atau adaptasi yang sedang lemah tidak dirangsang secara paksa. 

Para Nabi dan Rasul adalah manusia mulia yang senantiasa menghidupkan waktu sepertiga malam sampai fajar. Untuk itu mereka adalah manusia yang paling sehat dibanding umatnya. Keteladanan ini diikuti para tabiin, tabiut tabiin dan salafush shalih. Mereka meraih kesehatan dengan banyak mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, dan Insya Allah termasuk kebiasaan mandi dikala fajar.
Sementara itu beberapa hasil penelitian, menyimpulkan sebaiknya seseorang  membiasakan mandi pagi dengan air dingin. Sebab, sedikitnya  ada 7 manfaat mandi pagi dengan air dingin:

Mandi pagi mampu melancarkan peredaran darah
Menurut hasil penelitian sebuah lembaga riset trombosit di Inggris, jika seseorang sering mandi pagi dengan air dingin, maka peredaran darahnya akan menjadi lebih lancar. Tubuh juga akan terasa lebih segar dan bugar. Hal ini tentu akan sangat berguna sebagai bekal kita untuk menjalani kegiatan sehari-hari.

Mandi dengan air dingin akan meningkatkan sel darah putih
Mandi dengan air dingin akan meningkatkan sel darah putih dalam tubuh. Bila sel darah putih dalam tubuh meningkat, maka daya tahan dan kemampuan tubuh dalam melawan virus pun akan semakin meningkat. Manfaat positifnya tubuh akan menjadi lebih prima dan tidak mudah sakit karena daya tahan tubuh selalu terjaga dengan baik.

Mandi dengan air dingin bisa menurunkan resiko darah tinggi
Mandi air dingin juga  menurunkan resiko timbulnya darah tinggi, varises dan mengerasnya pembuluh darah. Hal ini disebabkan karena mandi air dingin akan melancarkan seluruh sirkulasi darah ke organ-organ tubuh.

Mandi dengan air dingin dapat meningkatkan kesuburan
Mandi pagi dengan air dingin memiliki efek positif bagi kesehatan reproduksi manusia. Manfaatnya yaitu untuk meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria dan hormon estrogen pada wanita, yang berpengaruh pada meningkatnya kesuburan dan gairah seksual.

Mandi pagi memperbaiki kesehatan jaringan tubuh
Kebiasaan mandi pagi dengan air dingin setiap hari berdampak positif juga pada kesehatan jaringan tubuh manusia. Dengan kebiasaan ini, jaringan kulit akan semakin membaik, kulit tidak kering dan menjadi lebih kenyal. Mandi dengan air dingin juga mampu mengurangi noda dan lingkaran hitam pada bagian bawah mata. Sehingga, kesegaran wajah akan semakin terpancar.
Sebaliknya bila mandi dengan air hangat, maka kulit lebih mudah keriput dan kurang kenyal. Selain itu, mandi dengan air dingin juga berdampak positif pada jaringan kuku. Kuku pun akan menjadi lebih sehat, kuat dan tidak mudah retak.

Mandi pagi dengan air dingin dapat membuat rambut lebih sehat
Apa sih yang terjadi pada rambut bila dibilas dengan air dingin? Ternyata air dingin bisa menutupi kutikula rambut, sehingga mampu mengurangi kerontokan. Rambut pun akan lebih terlindungi dari kotoran-kotoran yang biasanya menempel pada kulit kepala. Dengan demikian rambut akan menjadi lebih sehat dan kuat.

Mandi air dingin berkhasiat meredakan depresi
Mandi pagi dengan air dingin juga  menjadikan jiwa dan pikiran lebih tenang dan memberikan semangat menjalani aktifitas sehari-hari.   (berbagaisumber)
Selain itu menurut beberapa ulama ;
Dalam menjaga kesehatan, Rasulullah S.A.W mengamalkan mandi fajar yaitu mandi sekitar pukul 2-3 pagi .(sebelum subuh )


Kelebihan mandi sepertiga akhir malam di antaranya:
1. Tidak terkena penyakit asma
2. Terhindar dari angkara jahat seperti sihir, baik dari jin atau manusia
3. Tubuh badan menjadi sehat
4. Wajah bercahaya
5. Doanya mudah dimakbulkan Allah
6. Wajah menjadi awet muda

Cara mandi sepertiga akhir malam ini juga diterapkan untuk para pecandu narkoba yang dalam masa penyembuhan di Pondok Pesantren Suryala, yang disebut Mandi Taubat dan terbukti banyak menyembuhkan para korban kecanduan narkoba.

*AHC_admin









Sumber : http://www.islampos.com/mandi-ada-caranya-juga-lho-107286/
http://www.eramuslim.com/konsultasi/thibbun-nabawi/mandi-cara-menurunkan-demam-ingin-tahu-khasiatnya.htm#.U2Ooz6Lzt1s
https://www.facebook.com/permalink.php?id=477198478988784&story_fbid=495193080522657

Fakta Ilmiah Kenapa Anda Harus Berdoa



Assalamu’alaykum..
Sudahkah anda berdoa hari ini ? Banyak penelitian membuktikan bahwa ketika seseorang mengalami ketegangan atau stres, ia menjadi rentan terhadap penyakit fisik, penderitaan mental, emosional, serta kecelakaan. Otak, rambut, kulit, paru-paru, jantung dan sistem pencernaan adalah beberapa bagian tubuh yang dipengaruhi langsung oleh stres.
Sementara otak, yang merupakan pusat kehendak dan keyakinan, memiliki hubungan yang langsung dengan sistem penyembuhan alamiah tubuh manusia. Otak secara otomatis dan kontinyu berkomunikasi-timbal balik dengan sistem kekebalan tubuh, sistem kardiovaskular, dan semua sistem organ pokok dengan melepaskan hormon dan bahan kimia lainnya dari sel-sel saraf.

Otak juga berkomunikasi dengan sistem kekebalan dalam darah melalui hormon dan protein darah lainnya, yang disebut sitokin. Otak juga mengirim sinyal pada saraf tulang belakang dan memerintahkannya untuk memperlambat atau mempercepat transmisi rasa sakit.

Ilmuwan menduga bahwa, peran otak tersebut harus ada supaya kehidupan sosial, psikologis, dan spiritual terhubung dengan tubuh fisik, sehingga semuanya bekerjasama untuk menghasilkan kesembuhan manusia, seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Ada sebuah buku berjudul The Healing Power of Prayer, karangan Chester L. Tholson dan Harold G. Koenig. Dalam buku tersebut, penulis mengatakan: “Suatu depresi mental, kecemasan yang hebat, atau kekakuan yang disebabkan rasa bersalah atau kebencian, tampaknya telah menutup jalur kesembuhan alamiah. Maka, di sinilah sebuah doa--yang notabene bukan jalur kesembuhan alamiah--berperan.”

Mengapa Do’a Berperan Dalam Kesembuhan?

Do’a yang banyak diartikan sebagai dialog, penyerahan dan permohonan tulus kepada Tuhan: Allah SWT, penting dilakukan supaya terjadi sinergi yang melibatkan Allah SWT sebagai Pencipta, dan pasien, dokter, atau ilmu pengetahuan sebagai makhluk, demi kesembuhan manusia secara total.

Sekadar catatan: healing berasal dari kata Anglo-saxon yang berarti “untuk membuat utuh”. Mengingat penyakit kebanyakan disebabkan oleh pikiran, maka kesembuhan total tidak akan terjadi tanpa memulihkan kondisi pikiran.
Membersihkan Jalur Pikiran

Isi pikiran negatif yang menjadi penyebab stres atau ketegangan merupakan faktor sangat penting untuk diatasi dalam proses penyembuhan. Doa ibarat kita menelpon kekasih. Agar dialog dapat berlangsung jelas dan bermakna, saluran harus bersih. Isi pikiran yang negatif itulah pengganggu saluran komunikasi kita dengan Allah SWT.

Bagaimanapun manusia terdiri dari rutinitas: tubuh, pikiran, dan  roh. Rileksasi merupakan cara yang penting untuk dilakukan sebelum kita berdoa.

Otak Kita Ketika Berdoa (Tinjaun Perbedaan Antara Doa dan Meditasi)

Ada orang yang membedakan antara meditasi dengan doa. Jika doa disebut sebagai pertemuan atau dialog dengan Tuhan, meditasi dianggap sebagai refleksi mendalam yang memungkinkan seseorang terhubung dengan alam semesta. Namun, alat kedokteran yang objektif ternyata merekam kedua aktifitas tersebut sebagai sesuatu yang sama.

Ketika orang yang melakukan meditasi menghalau semua pikiran dari benak, ternyata aktifitas dalam amygdala (bagian otak yang memantau lingkungan dari ancaman dan mencatat ketakutan) diredam.

Sirkuit Lobus Parietal (bagian otak yang menyesuaikan diri dengan ruang, menandai perbedaan tajam antara diri dan dunia) menjadi tenang pula. Sirkuit Lobus Frontal dan temporal (bagian otak yang menandai waktu) dan membangkitkan kesadaran diri) dapat dilepaskan.

Dengan keadaan seperti itu, orang yang bermeditasi menjadi sangat rileks, sehingga memungkinkannya untuk bersatu dengan alam semesta. Pendek kata, dari hasil penelitian, terjadi perubahan radiologis di dalam otak ketika seseorang melakukan meditasi—meditasi di sini adalah meditasi ala Tibet.

Perubahan yang sama, ternyata terjadi pula pada Biarawati Fransiskan, yang otaknya dimonitor menggunakan SPET-scanning. Ketika melakukan doa mendalam hingga merasakan kehadiran Tuhan, otak biarawati tersebut menunjukkan perubahan seperti yang terjadi pada para pelaku meditasi ala Tibet.

Apa yang dapat kita catat dari hasil riset tersebut? Bahwa ada upaya ilmiah untuk membuktikan pengaruh doa terhadap otak manusia.

Beragam Riset Tentang Do'a

Banyak riset telah dilakukan oleh para ilmuwan, khususnya di negara barat, tentang manfaat doa dan religiusitas bagi kesehatan, penyembuhan maupun kasus bunuh diri.

Sejumlah riset membuktikan, antara lain bahwa orang yang tidak religius ataupun tidak mendapatkan intervensi doa, lebih tinggi resikonya untuk melakukan bunuh diri, lebih rendah tingkat kesembuhan dari penyakit, lebih tinggi resikonya untuk mengalami sakit, dan lebih rentan terhadap penyakit.

Berikut ini contoh hasil riset yang pernah dilakukan:

Sebuah riset longitudinal (8-10 tahun) yang dilakukan oleh Robbins dan Metzner terhadap 2.700 orang membuktikan bahwa angka kematian pada kelompok yang rajin berdoa atau beribadah lebih rendah dibanding dengan kelompok yang tidak rajin.

Riset yang dilakukan oleh Zuckerman, Kals, dan Ostfield terhadap warga lanjut usia pun membuktikan hal yang sama: kelompok lanjut usia yang rajin berdoa terbukti lebih panjang umur dibandingkan dengan yang tidak rajin berdoa

Penelitian yang dilakukan Cancerellaro, Larson, dan Wilson terhadap para pecandu alkohol, narkotika, dan pasien gangguan jiwa skizofrenia, membuktikan rendah/tidak adanya komitmen terhadap agama. Riset juga membuktikan bahwa terapi atau pengobatan yang diberikan kepada mereka berhasil secara optimal bila disertai terapi doa.

Barry Rosenfeld dan kawan-kawan dari Fordham University dan William Breitbart dari Memorial Sloan Kettering Cancer dalam riset yang dipublikasikan tahun 2003 membuktikan adanya efek spiritualis menawarkan proteksi atau memberikan efek penyangga dalam melawan keputusasaan pada pasien yang menganggap hidupnya akan segera berakhir.

Riset lain juga membuktikan adanya kaitan antara sistem imun dengan tingkat spiritualis dan kondisi emosi. Tiga ilmuwan mengukur tingkat spiritualis dan interleukin-6 (IL-6) pada darah pasien penyakit kanker terminal. Terbukti adanya kaitan antara tingkat fungsi imun tubuh dengan suasana hati yang baik dan IL-6. Sebagai catatan, IL-6 adalah protein pada sel-sel yang bekerja untuk mengatur fungsi sistem imun tubuh.

Tahun 1998 sebuah studi di California menemukan bahwa 6 bulan setelah didoakan secara diam-diam ternyata tingkat kesehatan pasien AIDS terbukti membaik secara signifikan bila dibandingkan tingkat kesehatan kelompok pasien AIDS yang tidak didoakan.

Tahun 2002, hasil studi yang dilakukan terhadap 39 pasien ICU membuktikan, mereka yang didoakan bisa keluar dari rumah sakit lebih cepat dibandingkan pasien yang tidak didoakan, walaupun mendapatkan pengobatan yang sama. Banyak ilmuwan semakin yakin manfaat doa bagi kesehatan, dan riset masih terus dilakukan dengan mencermati beragam sisi.

Dalam buku The Spiritual Brain, karya Mario Beauregard, Ph.D & Denyse O’leary, dijelaskan bahwa para ilmuwan menawarkan 2 pendekatan. Pertama, pendekatan yang melihat spiritualitas-religiusitas dan kesehatan adalah kekuatan yang memang kebetulan belaka. Kedua, pendekatan yang melihat spiritualitas-religiusitas adalah hanya produk sampingan dari perkembangan otak, sehingga kaitan antara spiritualitas-religiusitas dan kesehatan, adalah baik bagi manusia karena meningkatkan kesehatan secara evolusioner.

Sebuah kesimpulan menarik, yang diungkap oleh Dr. Herbert Benson dari Harvard Medical School Amerika Serikat (beliau adalah perintis sekaligus pendiri Harvard’s Mind/Body Medical Institute di Boston’s Deaconess Hospital ), mendasarkan pengamatannya terhadap sejumlah pasien, yang akhirnya sampai pada keyakinan bahwa, “Tubuh kita mendapatkan keuntungan dari latihan bukan sekadar otot, melainkan kekayaan utama yang berada di dalam diri manusia: keyakinan (terhadap terkabulnya doa.red), nilai-nilai, pikiran dan perasaan.”

Selain penjelasan ilmiah tersebut, perlu kita ingat juga bahwa Do’a seorang muslim untuk saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat yang bertugas. Setiap kali dia mendo'akan kebaikan untuk saudaranya, malaikat tersebut berkata : "Aamiin, dan engkau akan mendapatkan yang sama dengannya." [HR. Muslim 2733]

Berikut ini adalah manfaat berdoa :
1. Mengurangi daya stress
Masalah dalam hidup ini datang silih berganti, mereka yang malas berdoa akan lebih mudah mengalami stress.

2. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan
Mereka yang lebih sering berdoa akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan

3. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa keputus-asaan
Mereka yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah putus asa saat berada dalam kegagalan, dibanding mereka yang jarang bahkan sama sekali malas berdoa.

4. Meningkatkan ketegaran hati
Mereka yang lebih tekun berdoa akan lebih tegar menghadapi peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar yang dikehendakinya.

5. Layak menerima keselamatan

Dengan berdoa, seseorang mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat. Doa mampu mencegah bahaya, yang dosisnya tidak mampu dibendung oleh kekuatan manusia.
Untuk itu, yuk berdoa :)

*AHC_admin
 








Sumber :
http://arek-kloposepuluh.blogspot.com/2012/01/kekuatan-doa-dan-otak-manusia-sebuah.html
Sumber : http://munsypedia.blogspot.com/2014/01/5-fakta-unik-dan-manfaat-doa-secara.html#ixzz31b94s0zp