Translate

Senin, 31 Maret 2014

Apa itu Neuro-Linguistic Programming



Assalamu’alaykum..
Ini adalah suatu proses yang sangat sederhana dan hanya perlu menemukan hukum yang sederhana dan mempraktekkan hukum ini. Saat ini, para ilmuwan mengatakan bahwa ada otak yang dapat mengendalikan emosi dan perasaan manusia dan bahkan mampun mengendalikan berbagai tindakan! Namun hal ini kita tidak di sadari langsung karena berada di bawah sadar atau tersembunyi.
Secara sederhana, banyak kalangan yang sudah mendengar akan istilah "NLP" (Neuro-Linguistic Programming), namun sayangnya sebagian dari mereka tidak memahami apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan ini dan apakah ada ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengannya?
Sebagian pembaca mungkin akan terkejut bahwa ilmu pengetahuan ini, dan ilmu yang telah ditemukan dan dikembangkan keilmiahannya lebih dari 30 tahun telah termaktub secara lengkap di dalam Al-Qur’an sejak empat belas abad yang lalu! Kami akan membuktikan fakta ini melalui serangkaian artikel secara imaniah dan ilmiah, dan dua hal ini adalah yang paling utama di antara yang lainnya, dan kita akan membaca apa yang dinyatakan dalam Al-Quran Al-Karim, lalu kita bandingkan dan tadabburkan sehingga kita dapat berkesimpulan bahwa Al Qur'anlah kitab yang pertama kali berbicara tentang NLP bukan para ilmuwan Amerika!
Bahwa ilmu ini muncul pada tahun tujuh puluhan yang lalu, sebab awal penemuannya adalah karena adanya persepsi diperlukannya pengembangan pengetahuan dalam diri manusia. Yang mana pada saat itu beberapa orang mencapai sukses besar dalam hidupnya, dan inilah yang menarik perhatian beberapa ilmuwan untuk memutuskan mempelajari alasannya. Kemudian mereka berkesimpulan pada dua point penting:
1 - Bahwa setiap orang pasti bisa mencapai kesuksesan dalam berbagai urusan hidupnya, yaitu dengan menggunakan apa yang ada pada keinginannya yaitu mencapai sukses,  atau "strategi" dalam bekerja sehingga mampu membawa kesuksesan.
2 - Setiap orang pasti memiliki kemampuan untuk mencapai sukses, itu berarti bahwa kita juga bisa mencapai sukses serupa jika kita mengikuti jalan yang sama.
Jadi, secara sederhana kita bisa katakan: bahwa ilmu Neuro Linguistic Programming  (NLP) ini adalah "cara mengendalikan otak Anda"! .
Program ini sangat bergantung pada bekal pengetahun pembaca terhadap berbagai metode, ide dan keterampilan yang membuatnya menjadi seorang yang sukses dan berpotensial. Namun hal yang paling menjamin Anda untuk sukses adalah bagaimana mengendalikan ego diri atau otak atau kontrol terhadap emosi, yang mana – secara sederhana – cara belajar bagaimana mengoptimalkan pikiran Anda!
Para ilmuwan telah menemukan bahwa emosi dan perasaan serta indera yang ada pada diri manusia tidak berjalan secara acak seperti yang diduga sebelumnya, namun ada program yang secara ketat selalu mengontrolnya, dan inilah rahasia adanya peluncuran istilah "pemrograman" pada ilmu ini.
- Kata "Pemrograman" menunjukkan bahwa ada program khusus tentang emosi dan perasaan yang dapat dikendalikan oleh program, sama seperti kita mengendalikan komputer!
- Kata "Bahasa" adalah penggunaan kata-kata untuk berkomunikasi dengan orang lain dan berkomunikasi dengan diri sendiri. Setiap penggunaan bahasa selalu berada dalam bimbingan emosi.
- Kata "Emosi" berarti bahwa kita harus menyadari bagaimana sistem saraf dan psikologis kita bekerja untuk dapat mengendalikan dan membimbingnya ke arah yang kita inginkan. Sama seperti pengetahuan tentang komputer yang sedang Anda gunakan, semakin banyak pengatahuan tentang perangkat yang ada dihadapan Anda, maka semakin baik dalam memiliki kemampuan dan mengontrol perangkat ini dan mengambil keuntungan dan manfaat dari berbagai fitur-fiturnya.
Bahwa pemrograman sangat penting bagi manusia yang sehat sebagaimana sangat penting bagi manusia yang sedang sakit, karena itu tidaklah penting bagi Anda yang sedang menghadapi suatu masalah sehingga harus memiliki dan mempelajari kaidah-kaidah pemrograman, namun sebaliknya Anda harus dapat mengambil keuntungan dari kaedah-kaedah ini dan mencoba berlatih mengaplikasikannya pada saat kondisi sehat dan prima, karena hal tersebut akan membuat Anda lebih kuat pada saat mengalami dilema dan kondisi sulit.
Saya akan memberitahukan kepada Anda wahai pembaca yang budiman bahwa salah satu dari kami memiliki banyak kelebihan dalam kemampuan dan potensi namun tidak mampu menggunakannya karena kurangnya pengetahuan tentang hal itu! Padahal itu akan memberikan lebih banyak solusi dari suatu masalah dari sekedar menyadari besarnya masalah ini!!
http://www.kaheel7.com/userimages/f1.jpg 
Anda bisa membayangkan otak Anda sebagai satu unit perangkat presisi-rekayasa, yang beroperasi sesuai dengan program khusus, dan Andalah yang akan menglelola program ini dan ini adalah bagian dari kunci kesuksesan! Adapun jika Anda tidak menyadari kenyataan ini, maka otak Anda akan diatur oleh teman-teman, keluarga,  masyarakat dan pengaruh-pengaruh lain yang ada di sekitar Anda, dan Anda akan menjadi orang yang emosional dan tidak mampu mengendalikan diri atau emosi.
Namun berbagai percobaan membuktikan akan fakta ilmiahnya yaitu bahwa pikiran sadar saat kita berpikir serta berinteraksi denganya merupakan hubungan komunikasi langsung dengan akal bawah sadar dengan saluran yang sempit. Sebagai contoh, Anda dapat memberikan pesan kepada pikiran bahwa Anda Anda harus melakukan sesuatu. Dan bersamaan dengan terulangnya pesan, maka pikiran bawah sadar akan merespon dan mulai melakukan perubahan.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa masa di mana komunikasi aktif antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar adalah masa sebelum tidur selama beberapa menit, dan setelah bangun dari tidur selama beberapa menit. Adalah Dr Joseph Murphy yang telah mendapatkan suatu kesimpulan setelah melakukan ribuan percobaan dalam bukunya "Kekuatan pikiran bawah sadar Anda", yang telah terjual lebih dari satu juta eksemplar! Hasil ini adalah cara terbaik untuk mengendalikan emosi dan marah dengan frekuensi yang dilakukan setiap hari sebelum tidur dan setelah bangun tidur dengan ungkapan seperti berikut: "Mulai saat ini Saya akan menjadi seorang laki-laki yang tenang dan seimbang, jauh dari emosi dan hasilnya akan muncul pada prilaku saya keesokan harinya."
Dr Murphy telah mengobati banyak kasus melalui metode ini dan hasilnya sangat bagus dan semua orang merasakan adanya perbaikan dalam emosi bahkan diantara mereka ada yang menjadi lebih tenang dan santai daripada orang rata-rata!
Sekarang kami berharap bahwa semua orang tahu, terutama mereka yang tidak yakin dengan ajaran Islam bahwa Nabi Salallahu’alaihi Wassalam telah berbicara tentang fenomena ini dengan jelas, beliau telah menyampaikan tentang pentingnya komunikasi dalam pikiran bawah sadar sebelum tidur dan sesudah bangun dari tidur, dan memerintahkan kita untuk memanfaatkan masa tersebut dengan berdoa. Doa apakah itu?
Rasulullah saw telah mengajarkan kepada kita untuk selalu membaca doa sebelum tidur, yaitu:
"اللهم إني أسلمتُ وجهي إليك وفوضّتّ أمري إليك وألجأتُ ظهري إليك رغبة ورهبة إليك لا ملجأ ولا منجى منك إلا إليك آمنتُ بكتابك الذي أنزلت وبنبيك الذي أرسلت"
 “Ya Allah, aku menyerahkan wajahku kepada Engkau dan aku serahkan segala urusanku kepada-MU, aku sandarkan tubuhku kepada-MU, dalam suka dan duka kepada-MU, sesungguhnya tidak ada tempat untuk bersandar dan memohon kecuali kepada-MU, aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau berikan kepada Nabi sebagai utusan-MU”.
Marilah merenung bersama bagaimana kata-kata ini memberikan pesan pengkondisian terhadap sikap gundah, masalah dan problematika sosial yang telah terakumulasi akhir-akhir ini! Berapa banyak kata-kata ini mampu memberikan ketenangan dan ketentraman serta stabilitas diri bagi mereka yang mengatakannya sebelum tidur.
Para ilmuwan Amerika memperlakukan pasien dan mengajarkan kepada mereka untuk berbicara pada diri sendiri: "Setelah ini saya akan menjadi orang yang  tenang dan seimbang serta jauh dari emosi dan hal ini akan tampak hasilnya pada perilaku saya esok hari ..".
Namun Nabi Salallahu’alaihi Wasallam juga mengajarkan kepada kita bagaimana berkomunikasi dengan Allah dan menyerahkan kepada-Nya segala kegundahan dan perasaan yang ada dihadapan-Nya, serta menyerahkan segala urusan kepada-Nya karena Dialah yang memberikan keputusan sesuai dengan kehendak-Nya. Pertanyaannya adalah: Apakah ada yang lebih indah dan lebih baik yang menjadi dokter selain Allah?!
Kita ingat di sini kata-kata Ibrahim as:
"الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ * وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ * وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ * وَالَّذِي يُمِيتُنِي ثُمَّ يُحْيِينِ * وَالَّذِي أَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ"
 “Dialah yang menciptakanku dan memberikan petunjuk kepadaku * yang memberikan makan dan minum kepadaku * jika aku sakit Dialah yang menyembuhkanku*dan Dia pula yang mematikan dan menghidupkanku kembali*dan Dialah Zat yang aku berharap akan mengampuni dosa-dosaku pada hari pembalasan nanti” (As-Syuara:78-82).
Jadi, inilah pemrograman Alquran yang mengajarkan kepada kita aturan yang paling penting dalam penyembuhan; bahwa Allah adalah Zat yang mampu mengobati bukan akal bawah sadar atau dokter, dan keduanya tidak lain kecuali sebagai sarana yang diciptakan oleh Allah untuk digunakan sebagai cara penyembuhan. Ini berarti bahwa kekuatan untuk menyembuhkan melalui Al-Quran jauh lebih besar daripada perawatan diri, tetapi jika menggunakan Al-Qur’an dan Psikologi secara bersamaan maka hasilnya akan sangat bagus dan signifikan.
Sekarang, yakinilah, hati dan fikiran anda adalah alat yang paling canggih yang Allah ciptakan untuk anda. Selamat Memanfaatkannya ^_^
*AHC_admin
 




Sumber :
http://kaheel7.com/id/index.php?option=com_content&view=article&id=85:kekuatan-kontrol-emosi--tinjauan-ilmiah-dan-imaniah-&catid=39:rahasia-al-quran-dan-al-sunnah&Itemid=58

Apa Dampak Mengkonsumsi Mie Instan



Assalamu’alaykum..

Sudah berapa ratus kali ya sahabat, kita mendengar larangan makan mie instant? Kita juga yakin bahwa larangan tersebut berlogika, tapi kita selalu saja membiarkannya dan tidak mengambil pusing.
Sekalipun di dalam iklan disebutkan mie instant memakai bahan alami atau menyebut diri sebagai mie kesehatan, tetap saja tidak dianjurkan mengonsumsi 'si menu anak kos' ini terlalu sering. Jangan tersinggung ya :)

Ternyata, mie instan dapat :

Menghambat penyerapan nutrisi
Mie instant akan menghambat dan membatasi penyerapan nutrisi makanan. Terutama mereka yang di usia di bawah 5 tahun, disarankan sama sekali tidak diberi konsumsi mie. Mie ini berbahaya apabila sampai mencegah penyerapan nutrisi. Anak bisa kurang gizi, kerdil dan bahkan perkembangannya lambat.

Menyebabkan Kanker jika di kemas dengan styrofoam
Beberapa mie instant dikemas dalam styrofoam, di mana styrofoam adalah agen penyebab kanker. Utamanya mie instant yang hanya disajikan dengan direndam air panas, saat terkena panas, zat kimia di dalam styrofoam ini akan ikut bereaksi. Bayangkan saja bagaimana bila ia ikut larut dan masuk ke dalam tubuh

Menyebabkan keguguran
Beberapa kasus keguguran mirisnya disebabkan karena mereka terlalu sering mengonsumsi mie instant. Ternyata mie instant memberikan pengaruh buruk pada janin, sehingga akhirnya keguguranpun terjadi.

Mengacaukan metabolisme tubuh
Apabila dikonsumsi terus menerus dan dalam jangka waktu yang panjang, maka mie instant dapat mengacaukan metabolisme tubuh. Akumulasi zat kimia berbahaya seperti pengawet dan pewarna akan menjadi racun di dalam tubuh.

Bahayanya Propylene glycol
Mie instant mengandung propylene glycol, sejenis bahan anti beku yang akan mencegah mie menjadi kering. Apabila tubuh menyerap zat tersebut maka, ia akan ditumpuk di area hati, ginjal serta liver. Menyebabkan kerusakan pada tubuh, terutama tiga area tersebut kemudian melemahkan immune tubuh.

Bahaya bagi pencernaan
Apabila dikonsumsi lebih dari sekali dalam sehari, maka mie instant berpotensi membahayakan pencernaan. Problem pertama yang muncul adalah rasa begah, susah buang air besar dan ketidaknyamanan.

Kegemukan
Mengonsumsi mie instant secara rutin juga menyebabkan kegemukan. Jumlah lemak dan sodium yang tinggi di dalam mie instant menyebabkan tidak dapat diserap tubuh dan akan tinggal menumpuk menjadi lemak. Tak heran apabila ia dapat menyebabkan berat badan Anda bertambah dalam waktu singkat.

Kandungan MSG
Dan Anda perlu khawatir karena kandungan monosodium glutamate dalam mie instant ini cukup tinggi. Mereka yang tidak tahan dan alergi terhadap MSG biasanya akan merasa selalu haus, dada terbakar, sakit kepala, wajah memerah dan nafas sesak.

Kandungan sodium
Mie instant juga kaya akan kandungan sodium yang dapat menyebabkan darah tinggi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan pada ginjal. Terutama jika sering dikonsumsi, potensi terserang penyakit tersebut sangat tinggi.

Mie instant juga junk food
Mie instant termasuk junk food yang mengandung karbohidrat sangat tinggi dan tanpa tambahan vitamin, mineral atau serat. Kandungan lemak jenuhnya juga tinggi sehingga kalori di dalamnya memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan.

Mie instan itu terbuat dari tepung, dan komposisi tepung adalah >90% karbohidrat, jadi jika hanya makan mie saja, sama saja makan nasi saja, tidak baik, tubuh kita membutuhkan gizi yang seimbang, bukan hanya karbohidrat saja.

Informasi selanjutnya tentang mie instan adalah kebiasaan masyarakat yang sering merebus mie instan bersamaan dengan bumbu-bumbunya. Padahal cara ini sangat tidak baik. Apa Alasannya? MSG yang sering disebut juga dengan michin berfungsi sebagai penyedap rasa. Tapi kita perlu tahu, MSG berbahaya jika dipanaskan hingga mencapai suhu 120 derajat celcius lebih. MSG yang dipanaskan melebih suhu tersebut akan berpotensi menjadi Karsinogen.


Apa itu Karsinogen? Karsinogen merupakan zat penyebab kanker. Zat Karsinogen mampu merubah DNA (asam deoksiribonukleat) di dalam sel-sel tubuh, hal ini akan menggangu proses-prose biologis. Jika tubuh kita sering mengalami perubahan ini, maka kanker dapat mudah muncul dalam tubuh.

Kita sebagai konsumen harus jeli dan tahu dengan benar sebelum menkonsumsi makanan maupun minuman Instan. Tidak hanya mie Instan, makanan dan minuman lainnya yang ada dalam kemasan perlu kita waspadai. Jangan sering makan dan minum makanan dan minuman kemasan, mungkin itu cara terbaik.

Jika di tinjau secara ilmiah, Menurut dr Patricia Wijaya, dokter ahli kecantikan dari Beauty Inc. di Swiss Bel Hotel Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2012) lalu, yang paling berbahaya adalah adanya kandungan bahan pengawet, MSG (monosodium glutamat), dan bahan pewarna makanan yang ada di dalam mi instan. Kandungan bahan berbahaya dalam mi instan ini didapatkan dari proses pengolahan sampai proses pengawetan yang dilakukan dengan cara menggoreng mi sampai kering. Proses penggorengan biasanya menggunakan minyak goreng, yang membuat air rebusan menjadi keruh dan sedikit berminyak ketika direbus.
 
Banyak orang yang mengatakan bahwa air rebusan pertama ini harus dibuang agar pengawetnya hilang. Namun sebenarnya zat pengawet ini tidak akan hilang. Air rebusan mi instan yang pertama akan mengeluarkan minyak dan zat kimia lainnya yang mungkin saja digunakan untuk membuatnya. Namun, bahan pengawet dan kandungan lain yang berbahaya bagi kesehatan ketika diolah lebih lanjut ini tidak akan hilang 100 persen. Ia hanya akan berkurang sedikit ketika air rebusan pertama dibuang.  Kandungan minyak, bahan pengawet, MSG, dan zat pewarna masih akan tetap menempel pada mi instan meski kadarnya sudah berkurang beberapa persen.
Sementara bagi mereka yang kerap merasa kembung setelah makan mi instan, beberapa orang memang sensitif terhadap produk makanan dari gandum yang membuatnya kembung. Selain juga, rasa kembung muncul ketika menyantap mi instan karena karbohidrat tak dicerna dengan sempurna lantaran proses memasak mi instan yang kurang matang. Kalau tak bisa dicerna sempurna, makanan masuk ke usus besar lalu difermentasi oleh mikroba, sehingga akhirnya muncul rasa begah atau kembung.
 
Tak banyak orang yang mengalami alergi pada gandum. Namun jika mengalami kembung yang disebabkan alergi gandum, dan merasa tak nyaman sebaiknya jangan makan makanan pemicu alergi. Tapi pembatasan makanan tergantung efeknya terhadap tubuh. Reaksi alergi pada setiap orang bisa berbeda. Bisa gatal-gatal, asma, kembung dan lainnya. Yang juga perlu diperhatikan saat makan mi instan, baik sebagai camilan atau makanan utama, sebaiknya jangan dimakan bersamaan dengan nasi. Ia menjelaskan, satu bungkus mi instan mengandung sekitar 200 kalori. Sementara 100 gram nasi seporsi semangkuk kecil mengandung 300-400 kalori. Anda bisa kelebihan kalori dan asupan karbohidrat jika membiasakan makan mi instan dengan cara ini, apalagi jika tak dibarengi pola makan gizi seimbang, dengan mencukupi asupan lemak, protein, dan serat dari buah juga sayuran.

Prof C Hanny Wijaya, Food Science Expert dan Head of Food Chemistry Division IPB, saat peluncuran Tropicana Slim Low Fat Noodles di Jakarta, Rabu (25/1/2012) mengatakan jika memilih makan mi instan penting untuk memerhatikan papan gizi pada kemasan mie instan. Yang paling dikhawatirkan saat makan mie instan adalah kandungan lemak tinggi pada mie, dan garam sodium dalam jumlah tinggi pada bumbu. Sodium inilah yang perlu dicermati, dan sebaiknya asupan sodium tak melebihi dari 300 mg per sajian. Perhatikan jumlah sodium di papan gizi.

Sekali lagi sahabat, Menurut Russell Blaylock, penulis buku Excitotoxins – The Taste That Kills, MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat mematikan sel-sel otak. Blaylock menyatakan bahwa MSG dapat memperburuk gangguan saraf degeneratif seperti alzheimer, penyakit Parkinson, autisme serta ADD (attention deficit disorder). MSG juga meningkatkan risiko dan kecepatan pertumbuhan sel-sel kanker. Ketika konsumsi glutamat ditingkatkan, kanker tumbuh dengan cepat, dan kemudian ketika glutamat diblokir, secara dramatis pertumbuhan kanker melambat. Para peneliti telah melakukan beberapa eksperimen di mana mereka menggunakan pemblokir glutamat yang dikombinasi dengan pengobatan konvensional, seperti kemoterapi, dan hasilnya sangat baik. Pemblokiran glutamat secara signifikan meningkatkan efektivitas obat-obat anti kanker.

Produsen mie instan tentunya harus mengikuti standar aman yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun kandungan bahan kimia ini masih berpotensi untuk menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bila dikonsumsi secara rutin. Efek yang dirasakan memang adalah efek jangka panjang, misalnya gangguan pencernaan, konstipasi, sampai kanker pencernaan, dan lainnya.

Dalam jangka panjang, bahan kimia tersebut juga akan sangat berbahaya bagi kecantikan wajah dan kulit. Kulit menjadi lebih kering, yang kelak akan menimbulkan berbagai gejala penuaan dini. Selain itu, mi instan juga akan merusak program diet Anda, karena kadar kalorinya tinggi. Sekali lagi, boleh-boleh saja menikmati mie instan, tetapi sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering. Jangan menjadikan mie instan sebagai makanan utama, melainkan sebagai jajanan selingan saja. Tetaplah mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.

Kita sebaiknya menghindari atau membatasi penggunaan MSG dalam makanan kita. Makanlah makanan dalam bentuknya yang paling alami. Bagaimanapun, tubuh kita tidak diciptakan untuk menyerap dan memanfaatkan zat sintetis buatan manusia. Tubuh kita diciptakan untuk mencerna makanan buatan alam. ingat kesehatan adalah nomor satu, karena kesehatan adalah segala-galanya.

Makanan yang paling baik bagi kita adalah makanan yang berasal dari buatan alam tentu saja dengan cara pengolahan makanan yang baik apalagi bahan makanan itu terbebas dari segala zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti dalam bahan makanan organik. Selamat Sehat Sahabat ^_^

*AHC_admin



Sumber :

http://www.vemale.com/kesehatan/22594-10-alasan-jangan-makan-mie-instant.html
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20131004201335AAJER03
http://kuliahekonomimodern.wordpress.com/2012/03/23/mie-instan-tak-baik-dikonsumsi/

Jumat, 28 Maret 2014

Dampak Menonton Televisi SANGAT Negatif, Benarkah ?



Assalamu’alaykum..

Wah, admin teringat perkataan teman nih, bisa jadi fikiran juga sih.. tapi banyak benernya. Sempat kita mengobrol dan berbincang membicarakan kebiasaan masyarakat yang terlalu sering menonton Tv dan bahkan membiarkan dan membiasakan anaknya untuk menonton TV dan tidak mengizinkan mereka bermain diluar bersama temannya.

Semua berakhir pada kesimpulan yang pelik. Masyarakat, dirundung masalah perang pemikiran dari pihak yang “mencari keuntungan” dengan media Tontonan Televisi yang sangat mudah berpengaruh di masyarakat. Sadar atau tidak, tontonan masyarakat kita ini memiliki siklus yang tak wajar, dipagi hari di sodorkan “GOSIP”, siang hari “KRIMINAL”, dan malam hari “HIBURAN”.. lantas ?? kapan siaran pendidikan yang menambah wawasan ?

Sekali lagi, sadar atau tidak, media informasi seperti televisi (khususnya Indonesia) memberikan siaran yang lebih diperuntukkan kepada Ibu-ibu dan anak-anak, hal itu sangat berpengaruh karena seorang ibu bertugas mendidik anak-anaknya, maka jika dia tidak “terdidik” bagaimana dia mendidik anaknya kelak ? Bukankah anak adalah penerus bangsa ? Begitu juga dampak pada anak, anak-anak bisa menjadi semakin “negatif” jika dari lingkungan dan dari apa yang dia lihat tidak mendidik.. Maka dari itu, ayo kita kurangi kebiasaan menonton TV yang berlebihan ^_^

Berikut kutipan berita dari Kompas.com..
KOMPAS.com –
Bagi Anda yang mempunyai kebiasaan berlama-lama menghabiskan waktu di depan televisi tampaknya harus segera mengurangi kebiasaan tersebut. Sebuah studi di Australia menunjukkan, orang dewasa yang setiap hari menghabiskan satu jam menonton TV, DVD, atau video dapat berkurang harapan hidupnya hampir 22 menit.

Bahkan, menonton TV rata-rata 6 (enam) jam setiap harinya dapat memperpendek kehidupan Anda lima tahun.
Penelitian yang dipimpin roleh Dr. J. Lennert Veerman dari University of Queensland ini mengklaim, menonton TV merupakan suatu gaya hidup sedentari yang berdampak buruk bagi kesehatan, seperti halnya merokok dan obesitas. Selain itu, dengan terus menonton TV orang akan cenderung tidak aktif dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 11.000 orang berusia di atas 25 tahun. Studi dilakukan untuk menghitung risiko secara keseluruhan terhadap harapan hidup seseorang dari aktiivitas menonton televisi.
“Menonton TV mungkin berhubungan dengan berkurangnya harapan hidup seseorang, dimana sebanding dengan faktor risiko utama terjadinya penyakit kronis seperti obesitas,” kata peneliti yang memuat risetnya dalam British Journal of Sports Medicine.

Temuan ini juga menunjukkan, kebiasaan berlama-lama menonton televisi sebanding dengan faktor risiko yang ditimbulkan akibat merokok. Penelitian menunjukkan bahwa satu batang rokok bisa memotong kehidupan seseorang sebesar 11 menit,  setara dengan setengah jam menonton TV.

Sementara itu, peneliti dari Harvard School of Public Health, Boston, mengatakan temuan itu ‘sangat masuk akal’ karena menonton TV berkepanjangan rentan terhadap timbulnya penyakit dan kematian dini.
Bahkan data lain menunjukkan, selain obesitas, perilaku sedentari seperti keranjingan nonton TV juga terkait dengan timbulnya penyakit lainnya seperti, tingginya kadar lemak jahat dalam darah, risiko penyakit jantung, serta lebih mungkin untuk mengonsumsi makanan seperti misalnya junk food.
Berikut ini adalah sejumlah penyakit yang mungkin bisa menimpa Anda jika terlalu lama menghabiskan waktu di depan televisi :

1.            Risiko sakit jantung
Berdasarkan analisis data yang dikumpulkan selama enam tahun dengan melibatkan 8.800 laki-laki dan perempuan di Australia (usia 25 yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung), peneliti menemukan bahwa setiap satu jam menonton TV dapat meningkat risiko kematian akibat serangan jantung sebesar 18 % dan risiko kematian akibat kanker sebesar 9 %. Ini berarti bahwa orang yang menonton TV lebih dari empat jam memiliki 80 % peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler selama periode waktu 6 tahun dibandingkan orang yang menonton kurang dari 2 jam setiap harinya.

2. Gangguan tidur
Terlalu sering menonton TV dapat mengurangi kadar hormon melatonin di otak yang dapat mempengaruhi ritme alami tubuh sehingga membuat Anda terjaga lebih lama, tidur tidak teratur dan lelah. Berkurangnya level melatonin juga kerap dikaitkan dengan pubertas dini pada anak perempuan.


3. Diabetes
Sebuah studi pada perempuan yang diterbitkan Journal of American Medical Association tahun 2003 menunjukkan, risiko diabetes meningkat sebesar 14 % pada mereka yang menonton TV selama 2 dalam sehari. Penelitian lain juga menemukan bahwa pria yang menonton TV lebih dari 40 jam seminggu, 3 kali lebih berisiko menderita diabetes tipe 2 daripada pria yang menonton TV kurang dari 1 jam setiap minggunya.
4. Obesitas
Menonton televisi terlampau sering membuat otot Anda tidak bergerak. Jika otot-otot Anda tidak aktif dalam jangka waktu yang sangat lama, dapat mengganggu metabolisme dan menyebabkan kenaikan berat badan.

5. Attention Deficit Disorder (ADD)
ADD
adalah gangguan pemusatan perhatian/konsentrasi dan sifat impulsif yang tidak sesuai pada umur anak, bahkan beberapa anak dapat menunjukkan sifat hiperaktif. Penelitian di University of Washington Child Health Institute menemukan bahwa pada anak usia 3 (tiga) tahun yang menonton TV dua jam per hari, 20% berisiko memiliki masalah gangguan perhatian pada usia 7 tahun dibandingkan anak-anak tidak menonton televisi.

6. Peningkatan risiko asma
Di Inggris, sebuah penelitian mempelajari kebiasaan menonton TV lebih dari 3.000 anak-anak mulai usia bayi sampai 11 tahun. Hasil penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang menghabiskan 2 jam atau lebih menonton televisi per hari, dua kali lebih berisiko menderita asma.

7. Mindless eating
Banyak orang tidak sadar, bahwa ketika menonton televisi Anda memiliki kesempatan lebih banyak makan dibandingkan saat melakukan kegiatan lain.

8. Memberi efek negatif pada mental
Menonton TV untuk jangka waktu lama memiliki efek negatif pada perkembangan intelektual anak. American Academy of Pediatrics melarang anak-anak dibawah 2 tahun untuk menonton TV dan merekomendasikan pada anak usia diatas 2 tahun untuk tidak menonton TV lebih dari dua jam sehari.

9. Sakit mata
Menonton televisi terlalu banyak buruk bagi mata Anda, terutama ketika menonton televisi di ruangan gelap. Memfokuskan mata Anda terlalu lama pada salah satu objek dapat membuat mata Anda tegang.

10. Perilaku agresif
Anak-anak kecil lebih mungkin untuk menunjukkan perilaku agresif setelah melihat acara TV atau film kekerasan. Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 3.000 anak usia 3 tahun menemukan bahwa anak-anak yang terlalu sering menonton TV, secara langsung atau pun tidak, akan berisiko untuk memamerkan perilaku agresif.


11. Kurang sosialisasi
Terlalu sering menonton televisi dapat mengurangi interaksi sosial Anda dengan teman dan keluarga. Hal ini dapat menyebabkan berbagai fobia sosial.

Menyeramkan bukan ? Tidak hanya itu, dampak negative pada anak juga tidak kalah. Sehingga memang, menonton televisi harus dikurangi karena beberapa hal:

1. Menonton televisi berpengaruh pada perkembangan otak.
 Pengaruh menonton televisi pada anak dibedakan berdasarkan tingkatan umur. Bagi anak berusia 0-3 tahun,  televisi dapat mengakibatkan gangguan perkembangan bicara, menghambat kemampuan membaca secara verbal maupun pemahaman, dan menghambat kemampuan berekspresi melalui tulisan. Pada anak usia 5-10 tahun, televisi dapat meningkatkan agresivitas serta kekerasan dan tidak mampu membedakan kenyataan dan khayalan.

2. Menonton televisi mendorong sifat konsumtif.
 Menonton televisi bagi anak-anak memang terlihat menarik. Selain karena acara televisi yang dihadirkan, berbagai sajian iklan yang dimuat dalam setiap tayangan televisi juga mampu menarik perhatian mereka. Berbagai iklan produk di televisi benar-benar mudah merasuki pikiran anak. Anak merupakan target pengiklan yang paling utama. Anak-anak cenderung tergiur untuk memiliki produk-produk seperti yang diiklankan. Hal ini tentu saja akan membuat anak menjadi konsumtif.

3. Menonton televisi berpengaruh terhadap sikap.
 Pada dasarnya, anak belum bisa membedakan hal baik dan hal buruk. Anak-anak cenderung akan mencontoh segala hal yang dilihatnya, termasuk tontonan di televisi. Akhirnya, mereka yang hobi menonton televisi akan berpikir bahwa semua orang memiliki sifat sama seperti ditampilkan di televisi. Hal ini tentu saja mempengaruhi sikap anak dan bisa terbawa hingga dewasa.

4. Menonton televisi mengurangi semangat belajar.
 Bahasa televisi memang terkesan lebih simple dan memikat. Hal ini tentu saja berbanding terbalik dengan buku pelajaran yang terkesan sangat kaku dengan penggunaan bahasa ilmiah. Akhirnya, menonton televisi banyak menghasilkan "bahasa televisi" yang nantinya akan membuat anak ketagihan dan malas belajar karena mereka lebih memilih melakukan hal simple.

5. Menonton televisi membentuk pola pikir sederhana.
 Akibat sering menonton televisi, anak akan kehilangan minat membaca sehingga mereka memilih pola pikir sederhana, kurang kritis, dan linear atau searah. Pada akhirnya, pola pikir tersebut akan berpengaruh pada imajinasi, intelektualitas, kreativitas, serta perkembangan kognitif anak.

6. Menonton televisi akan berakibat pada konsentrasi.
 Anak hanya memiliki rentang konsentrasi sekitar 7 menit. Rentang waktu ini sama persis seperti acara dari iklan ke iklan. Hal inilah yang akan membuat konsentrasi anak menjadi terbatas jika mereka menonton televisi terlalu sering dan dalam waktu yang lama.

7. Menonton televisi akan mengurangi kreatifitas.
 Televisi membuat anak-anak menjadi kurang bermain sehingga mereka akan menjadi manusia yang individualis. Ketika merasa bosan, mereka tidak akan keluar untuk bermain dengan teman-temannya. Yang mereka lakukan hanya memencet tombol remote control untuk mendapat hiburan. Bahkan akhir pekan pun dihabiskan untuk menonton televisi. Cara ini tentu saja akan membuat anak tidak kreatif.

8. Menonton televisi meningkatkan kemungkinan obesitas.
 Menonton televisi tentu saja membuat anak tidak bergerak aktif. Terlebih, menonton televisi selalu ditemani dengan jajanan atau makanan lain. Akhirnya, mereka hanya berdiam di depan layar seraya mengisi perut dengan jajanan. Cara makan seperti ini hanya akan menurunkan metabolisme sehingga membuat timbunan lemak yang berujung pada kegemukan.

9. Menonton televisi dapat merenggangkan hubungan antar keluarga.
Anak rata-rata menghabiskan waktu sekitar 3 jam per hari. Hal ini tentu saja akan mengurangi kebersamaan antar anggota keluarga. Bahkan, waktu makan yang seharusnya dilewati bersama keluarga akan menjadi agenda sendiri-sendiri karena anak lebih memilih makan di depan televisi sambil menonton.

Sekarang sudah tau kan sahabat ? ayo ubah kebiasaan buruk :)


*AHC_admin

 








Sumber :
http://tugas-materi-kuliah.blogspot.com/2012/09/karya-ilmiah-pengaruh-televisi-terhadap.html
http://wakyasatria.wordpress.com/2011/10/07/sering-menonton-tv-akibatkan-umur-berkurang/