Assalamu’alaykum..
Setiap hari begitu banyak pertanyaan
dalam hidup tentang semua yang terjadi, bahkan semua yang ada di keseharian
kita ^_^ Contohnya saja, Mengapa babi haram? Bukankah semua ciptaan Allah itu
baik & ada manfaatnya?
“Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu
bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut
(nama) selain Allah. Akan tetapi, barang siapa dalam keadaan terpaksa sedang
isi tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha pengampun, Maha penyayang” QS. 2
Al-Baqarah:173
Bersyukurlah kita yang telah di
ingatkan Allah akan ketidakbaikan babi ini. Dalam alkitab agama kristen juga jelas
tertulis jika babi adalah hewan yang haram untuk di makan. Imamat 11:7 tahun 1928
menyatakan bahwa Babi haram, 1962 menyatakan bahwa Babi haram, 1971menyatakan bahwa Babi haram, 1979 menyatakan bahwa Babi hutan haram, 1985 menyatakan bahwa Babi
haram, 1990 menyatakan bahwa Babi haram, 2006 menyatakan bahwa Babi hutan
haram.
Dan dalam Al-qur’an sendiri tertulis
bahwa babi haram seperti firman Allah yang sebelumnya sudah saya sampaikan, dan
dalam Qur'an
Surah Al Maidah: 3
fakta-fakta
dilapangan tentang babi menjadi alasan empiris sekaligus ilmiah yang menguatkan
penegasan kitab suci umat akan keharamannya. ilmu kedokteran pun telah
membuktikan bahwa babi adalah inang dari banyak macam parasit dan penyakit
berbahaya. Salah satunya disebabkan sistem biokimia babi hanya mengeluarkan 2 %
dari seluruh uric acid [asam urat, C5H4N4O3] dari dalam tubuhnya. bertolak
belakang dengan sistem metabolisme dalam tubuh manusia yang mengeluarkan 98 %
kandungan asam uratnya melalui air seni. asam urat adalah sampah dalam darah
yang terbentuk akibat metabolisme tubuh yang tidak sempurna dan bersifat racun.
Dr. Murad Hoffman, seorang pengarah klinik
laboratorium mikrobiologi di Boston, Medical Centes, Massachusetts yang juga
seorang asisten profesor di Pathology and Laboratory Medicine, Boston
University School of Medicine menyatakan bahwa terdapat lebih dari 25 penyakit
yang bisa menyebar dari babi seperti:
• Anthrax
• Ascaris suum
• Botulism
• Brucella suis
• Cryptosporidiosis
• Entamoeba polecki
• Erysipelothrix shusiopathiae
• Flavobacterium group IIb-like bacteria
• Influenza
• Leptospirosis
• Pasteurella aerogenes
• Pasteurella multocida
• Pigbel
• Rabies
• Salmonella cholerae-suis
• Salmonellosis
• Sarcosporidiosis
• Scabies
• Streptococcus dysgalactiae (group L)
• Streptococcus milleri
• Streptococcus suis type 2 (group R)
• Swine vesicular disease
• Taenia solium
• Trichinella spiralis
• Yersinia enterocolitica
• Yersinia pseudotuberculosis
• Ascaris suum
• Botulism
• Brucella suis
• Cryptosporidiosis
• Entamoeba polecki
• Erysipelothrix shusiopathiae
• Flavobacterium group IIb-like bacteria
• Influenza
• Leptospirosis
• Pasteurella aerogenes
• Pasteurella multocida
• Pigbel
• Rabies
• Salmonella cholerae-suis
• Salmonellosis
• Sarcosporidiosis
• Scabies
• Streptococcus dysgalactiae (group L)
• Streptococcus milleri
• Streptococcus suis type 2 (group R)
• Swine vesicular disease
• Taenia solium
• Trichinella spiralis
• Yersinia enterocolitica
• Yersinia pseudotuberculosis
Penelitian ilmiah modern di dua negara
Timur dan Barat, yaitu Cina dan Swedia (Cina mayoritas penduduknya penyembah
berhala, sedangkan Swedia mayoritas penduduknya sekular) menyatakan bahwa
daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase
penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi,
meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta
di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara
Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini
dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit
Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.
Selain
itu babi adalah binatang yang paling jorok, sangat suka berada ditempat yang
kotor, suka memakan kotorannya sendiri, tidak tahan terhadap sinar matahari,
pemalas, tidak gesit, dan paling rakus diantara hewan jinak lainnya. babi juga
suka dengan sejenis dan tidak pencemburu.
(Sumber : A.V. Nalbandov dan N.V. Nalbandov dalam Buku Adaptive Physiology on
Mammals and Birds).Secara ilmiah, Babi sangat tidak baik bagi kesehatan karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Jika banyak yang menyatakan hal itu sekarang ini sudah tidak ada karena babi diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya.?
Video cacing yang keluar dari daging
babi (durasi 1 menit saja)
Video cacing dari babi yang dikeluarkan
dari tubuh pasien:
Video cacing dari babi yang dikeluarkan
dari jantung:
Video cacing dari babi yang menyerang
otak manusia:
Kenyataannya, Babi tetap saja tidak
steril karena penyakit atau bakteri di babi tersebut terdapat pada DNA-nya
hingga sebersih apapun perawatan & kandangnya maka tetap saja penyakit babi
tetap ada dan tak dapat dihilangkan. Satu lagi yang perlu diperhatikan bahwa
DNA babi sangat mirip sekali dengan DNA manusia, hingga mungkin saudara pernah
mendengar ujicoba cangkok organ tubuh babi pada manusia, namun berahir dengan
kegagalan. Karna masalah yang ada pada DNA babi yang tak baik tersebut.
Selain itu, seorang penjahat kanibal di
jerman yang tertangkap juga pernah meyatakan fakta yang mengejutkan. Ketika
dalam sebuah wawancara, dia kemudian ditanya “seperti apa rasanya daging
manusia?” Dia menjawab, “Seperti daging babi”.
Terlebih lagi ilmu pengetahuan modern
telah mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan mengkonsumsi daging babi.
Sebagian darinya disebutkan oleh Dr. Murad Hoffman, seorang Muslim Jerman,
mantan duta besar Jerman, dalam bukunya “Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian
Muslim Jerman”, halaman 130-131: “Memakan daging babi yang terjangkiti cacing
babi tidak hanya berbahaya, tetapi juga dapat menyebabkan meningkatnya
kandungan kolestrol dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh,
yang mengakibatkan kemungkinan terserang kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan
rematik. Bukankah sudah kita ketahui, virus-virus influenza yang berbahaya hidup
dan berkembang pada musim panas karena medium babi?”
Penyakit lain yang ditularkan oleh
daging babi banyak sekali, di antaranya:
1. Kolera babi. Yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus.
2. Keguguran nanah, yang disebabkan oleh bakteri prosillia babi.
3. Kulit kemerahan, yang ganas dan menahun. Yang pertama bisa menyebabkan kematian dalam beberapa kasus, dan yang kedua menyebabkan gangguan persendian.
4. Penyakit pengelupasan kulit.
5. Benalu eskares, yang berbahaya bagi manusia.
1. Kolera babi. Yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus.
2. Keguguran nanah, yang disebabkan oleh bakteri prosillia babi.
3. Kulit kemerahan, yang ganas dan menahun. Yang pertama bisa menyebabkan kematian dalam beberapa kasus, dan yang kedua menyebabkan gangguan persendian.
4. Penyakit pengelupasan kulit.
5. Benalu eskares, yang berbahaya bagi manusia.
Fakta-fakta berikut cukup membuat
seseorang untuk segera menjauhi babi
Babi adalah hewan yang kerakusannya
dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan di depannya.
Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi
perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan
berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Ia memakan semua yang bisa dimakan
di hadapannya.
Memakan kotoran apa pun di depannya,
entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri,
hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya. Ia mengencingi kotoranya
dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali. Ia
memakan sampah, busuk-busukan, dan kotoran hewan. Ia adalah hewan mamalia satu-satunya
yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama, jika
dibiarkan kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Jika anda menuangkan Coca Cola (air
soda) di satu irisan yang tebal daging babi, tunggu sebentar, anda akan dapat
melihatcacing-cacing keluar merayap. Silahkan saksikan Video-nya dengan durasi
1 menit saja di http://www.youtube.com/watch?v=p2eEw26J0z8
Bahwa
daging babi mengandung cacing pita (taenia solium), hampir semua orang sudah
tahu. Ternyata tidak hanya itu bahaya yang mengancam pemakan babi. Lemak babi
mengandung kolesterol paling tinggi dibandingkan dengan lemak hewan lainnya.
Ditambah dengan munculnya kasus
Japaneese Enchephalitis (JE) di Malaysia, nyaris semua mata kembali terbuka.
Satu lagi bencana mengancam manusia timbul dan bersumber dari babi.
1 HAL YANG PERLU DIKETAHUI BAHWA
CACING-CACING INI DAN BAHKAN TELURNYA SAJA TIDAK AKAN MATI MESKI DAGING DIMASAK
DENGAN SUHU 100% CELCIUS !!! CACING HANYA AKAN MATI JIKA DIMASAK DENGAN SUHU
YANG JAUH LEBIH TINGGI, NAMUN, SUHU YANG TERLALU TINGGI INI AKAN MERUSAK DAGING
DAN MALAH DAGING TERSEBUTLAH YANG AKAN BERBAHAYA BAGI MANUSIA MESKI CACING-CACINGNYA
MATI.
Babi dianggap hewan yang sama sekali
tidak layak untuk dikonsumsi. Di antara parasit-parasit itu adalah sebagai
berikut:
Cacing Taenia Sollum
Parasit ini berupa larva yang berbentuk
gelembung pada daging babi atau berbentuk butiran-butiran telur pada usus babi.
Jika seseorang memakan daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka
dinding-dinding gelembung ini akan dicerna oleh perut manusia. Peristiwa ini
akan menghalangi perkembangan tubuh dan akan membentuk cacing pita yang panjangnya
bisa mencapai lebih dari 3 meter .
Cacing ini akan melekat pada dinding
usus dengan cara menempelkan kepalanya lalu menyerap unsur-unsur makanan yang
ada di lambung. Hal itu bisa menyebabkan seseorang kekurangan darah dan
gangguan pencernaan, karena cacing ini bisa mengeluarkan racun. Apabila pada
diri seseorang, khususnya anak-anak, telah diketahui terdapat cacing ini di
lambungnya maka dia akan mengalami hysteria atau perasaan cemas. Terkadang
larva yang ada dalam usus manusia ini akan memasuki saluran peredaran darah dan
terus menyebar ke seluruh tubuh, termasuk otak, hati, saraf tulang belakang,
dan paru-paru. Dalam kondisi ini dapat menyebabkan penyakit yang mematikan .
Cacing Trichinia Spiralis
Cacing ini ada pada babi dalam bentuk
gelembung-gelembung lembut. Jika seseorang mengkonsumsi daging babi tanpa
dimasak dengan baik, maka gelembung-gelembung -yang mengandung larva cacing
ini- dapat tinggal di otot dan daging manusia, sekat antara paru-paru dan
jantung, dan di daerah-daerah lain di tubuh .
Penyerangan cacing ini pada otot dapat
menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan menyebabkan gerakan lambat, ditambah
lagi sulit melakukan aktivitas. Sedang keberadaannya di sekat tersebut akan
mempersempit pernafasan, yang bisa berakhir dengan kematian.
Bisa jadi, cacing jenis ini tidak akan
membuat seseorang meninggal dalam waktu singkat. Namun patut diketahui bahwa
cacing-cacing kecil yang berkembang di otot-otot tubuh seseorang setelah dia
mengkonsumsi daging babi bisa dipastikan akan menetap di sana hingga orang
itu meninggal dunia .
Cacing Schistosoma Japonicus
Ini adalah cacing yang lebih berbahaya
daripada cacing schistosoma yang dilkenal di Mesir. Dan babi adalah
satu-satunya binatang yang mengandung cacing ini. Cacing ini dapat menyerang
manusia apabila mereka menyentuh atau mencuci tangan dengan air yang mengandung
larva cacing yang berasal dari kotoran babi.
Cacing ini dapat menyelinap ke dalam
darah, paru-paru, dan hati. Cacing ini berkembang dengan sangat cepat, dalam
sehari bisa mencapai lebih dari 20.000 telur, serta dapat membakar kulit,
lambung dan hati. Terkadang juga menyerang bagian otak dan saraf tulang
belakang yang berakibat pada kelumpuhan dan kematian .
Fasciolepsis Buski
Parasit ini hidup di usus halus babi
dalam waktu yang lama. Ketika terjadi percampuran antara usus dan tinja,
parasit ini akan berada dalam bentuk tertentu yang bersifat cair yang bisa
memindahkan penyakit pada manusia.
Kebanyakan jenis parasit ini terdapat
di daerah China dan Asia Timur. Parasit ini bisa menyebabkan gangguan
pencernaan, diare, dan pembengkakan di sekujur tubuh, serta bisa menyebabkan
kematian .
Cacing Ascaris
Panjang cacing ini adalah sekitar 25
cm. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru-paru, radang tenggorokan dan
penyumbatan lambung. Cacing ini tidak bisa dibasmi di dalam tubuh, kecuali
dengan cara operasi.
Cacing Anklestoma
Larva cacing ini masuk ke dalam tubuh
dengan cara membakar kulit ketika seseorang berjalan, mandi, atau minum air
yang tercemar. Cacing ini bisa menyebabkan diare dan pendarahan di tinja, yang
bisa menyebabkan terjadinya kekurangan darah, kekurangan protein dalam tubuh,
pembengkakan tubuh, dan menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan dalam
pertumbuhan fisik dan mental, lemah jantung dan akhirnya bisa menyebabkan
kematian .
Calornorchis Sinensis
Ini jenis cacing yang menyelinap dan
tinggal di dalam air empedu hati babi, yang merupakan sumber utama penularan
penyakit pada manusia. Cacing ini terdapat di China dan Asia Timur, karena
orang-orang di sana biasa memelihara dan mengkonsumsi babi. Virus ini bisa
menyebabkan pembengkakan hati manusia dan penyakit kuning yang disertai dengan
diare yang parah, tubuh menjadi kurus dan berakhir dengan kematian.
Cacing Paragonimus
Cacing ini hidup di paru-paru babi.
Cacing ini tersebar luas di China dan Asia Tenggara tempat di mana babi banyak
dipelihara dan dikonsumsi. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru-paru. Sampai
sekarang belum ditemukan cara membunuh cacing di dalam paru-paru.
Tapi yang jelas cacing ini tidak
terdapat, kecuali di tempat babi hidup. Parasit ini bisa menyebabkan pendarahan
paru-paru kronis, di mana penderita akan merasa sakit, ludah berwarna cokelat
seperti karat, karena terjadi pendarahan pada kedua paru-paru.
Swine Erysipelas
Parasit ini terdapat pada kulit babi.
Parasit ini selalu siap untuk pembakaran pada kulit manusia yang mencoba
mendekati atau berinteraksi dengannya. Parasit ini bisa menyebabkan radang
kulit manusia yang memperlihatkan warna merah dan suhu tubuh tinggi.
Sedang kuman-kuman yang ada pada babi
dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah TBC, Cacar (Small pox),
gatal-gatal (scabies), dan Kuman Rusiformas N.
Dalam berbagai argumentasi, sebagian
orang berpendapat jika peralatan modern sudah jauh lebih maju dan bisa
menanggulangi cacing-cacing ini sehingga tidak berbahaya lagi, karena panas
tinggi yang dihasilkan oleh alat tersebut. Namun pengetahuan ini masih
memerlukan kajian yang lebih mendalam. Sampai sekarang belum ada seorang ahli
pun yang bisa memastikan dengan benar berapa derajat panas yang digunakan
sebagai ukuran baku untuk membunuh cacing-cacing ini. Padahal menurut teori,
memasak daging yang benar adalah tidak terlalu cepat namun juga tidak terlalu
lama.
Karena jika terlalu cepat dikhawatirkan
parasit-parasit yang terdapat dalam daging tidak sempat mati sementara kalau
terlalu lama semua kandungan gizi daging akan hilang dan hanya menyisakan toxic
(racun). Kalau sudah demikian siapa yang berani menjamin kalau daging babi
cukup aman untuk dikonsumsi?
Memang benar dalam tubuh sapi juga ada
cacing. Cacing tersebut diberi nama T. Saginata. Tapi babi sendiri
kadang-kadang juga menjadi sarang cacing jenis ini. Namun demikian ada
perbedaan yang mendasar antara cacing yang terdapat pada sapi dan cacing yang
ada pada babi.
Saginata yang ada pada babi
melangsungkan proses hidupnya dalam tubuh manusia sedangkan saginata yang ada
pada sapi hanya dapat hidup di dalam sapi dan tidak hidup di dalam tubuh
manusia, sekalipun sudah terlanjur masuk dalam tubuh manusia. Adapun keberadaan
saginata dalam tubuh manusia mungkin disebabkan oleh proses masak yang tidak
baik di dalam tubuh babi.
Disamping itu daging babi adalah daging
yang paling sulit dicerna, karena kandungan zat lemaknya sangat tinggi. Selain
itu jika dibiarkan berada di udara terbuka maka daging yang pertama kali busuk
adalah daging babi. Akan tetapi apabila daging-daging tersebut dimasak, maka
yang paling lambat masaknya adalah daging babi.
Dari hasil penelitian juga diperoleh
kesimpulan bahwa daging kambing dan daging sapi berada dalam lambung selama 3
jam proses pencernaan sempurna, sementara daging babi bisa berada dalam lambung
selama 5 jam hanya untuk memperoleh hasil pencernaan yang sempurna.
Jika ada yang bertanya: buat apa babi
diciptakan jika tidak untuk dimakan?
Kita bisa jawab: di dalam tubuh babi
ada hal yang bisa kita petik pelajarannya dan kemudian kita hindari. Sebagaimana
naluri kita selalu berkata untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari
pengaruh virus flu atau bibit penyakit lainnya.Jika ada yang masih juga
bersikukuh tentang babi, maka paling tidak mereka harus bisa membuktikan bahwa
daging tersebut aman dari pengaruh parasit maupun kandungan lemaknya yang
tinggi. Apa dia dapat melakukannya sementara para ahli saja tidak benar-benar
berani menjaminnya?
FAKTA LAINNYA,
Gara-gara babi, virus Avian Influenza
jadi ganas. Virus normal AI (Strain H1N1 dan H2N1) tidak akan menular secara
langsung ke manusia. Virus AI mati dengan pemanasan 60 ºC lebih-lebih bila
dimasak hingga mendidih.
Bila ada babi, maka dalam tubuh babi,
Virus AI dapat melakukan mutasi & tingkat virulensinya bisa naik hingga
menjadi H5N1. Virus AI Strain H5N1 dapat menular ke manusia. Virus H5N1 ini
pada Tahun 1968 menyerang Hongkong dan membunuh 700.000 orang (diberi nama Flu
Hongkong).
Sekitar tahun 2001 pernah terjadi para
dokter Amerika berhasil mengeluarkan cacing yang berkembang di otak seorang
perempuan, setelah beberapa waktu mengalami gangguan kesehatan yang ia rasakan
setelah mengkonsumsi makanan khas meksiko yang terkenal berupa daging babi,
hamburger (ham = babi, sebab aslinya, hamburger adalah dari daging babi). Sang
perempuan menegaskan bahwa dirinya merasa capek-capek (letih) selama 3 pekan
setelah makan daging babi.
Telur cacing tsb menempel di dinding
usus pada tubuh sang perempuan tersebut, kemudian bergerak bersamaan dengan
peredaran darah sampai ke ujungnya, yaitu otak. Dan ketika cacing itu sampai di
otak, maka ia menyebabkan sakit yang ringan pada awalnya, hingga akhirnya mati
dan tidak bisa keluar darinya. Hal ini menyebabkan dis-fungsi yang sangat keras
pada susunan organ di daerah yang mengelilingi cacing itu di otak.
Penyakit-penyakit “cacing pita” merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang
terjadi melalui konsumsi daging babi.
Ia
berkembang di bagian usus 12 jari di tubuh manusia, dan beberapa bulan cacing
itu akan menjadi dewasa. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar ”1000 ekor
dengan panjang antara 4 – 10 meter”, dan terus hidup di tubuh manusia dan
mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar).
Maka apakah mereka tidak memperhatikan
Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. QS. 4 An-Nisaa’:82
Sebagaimana telah disebutkan, saluran
pernapasan babi memainkan peran utama dalam kemunculan penyakit berbahaya ini.
Hal itu hanyalah satu di antara sejumlah alasan di balik pengharaman Allah
memakan babi. Ada banyak hikmah lain di balik Allah mengharamkan penggunaan
babi. Sebagiannya dapat disebutkan sebagai berikut:
Babi mengandung belerang dengan kadar
tinggi
Karena babi mengandung belerang dengan
kadar tinggi, ketika dimakan maka sejumlah besar belerang diserap tubuh. Jumlah
yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti infeksi persendian
ketika belerang menumpuk di dalam tulang rawan, otot dan saraf; pengapuran dan
hernia. Ketika babi dimakan secara teratur, jaringan ikat lunak dari babi
menggantikan tulang rawan keras di dalam tubuh. Akibatnya, tulang rawan menjadi
tidak mampu menopang bobot badan, yang pada akhirnya membawa pada kelainan
persendian.
Babi mengandung hormon pertumbuhan
dalam jumlah berlebih
Hormon pertumbuhan dalam kadar
berlebihan yang tercerna melalui daging babi mengakibatkan pembengkakan dan
kelainan bentuk jaringan. Hal itu dapat menimbulkan penimbunan lemak secara
tiba-tiba dan berlebihan. Orang yang memakan babi pada umumnya memiliki bahaya
lebih besar mengidap kegemukan. Hal itu berkemungkinan mendorong pertumbuhan
yang tidak wajar pada tulang hidung, rahang, tangan dan kaki. Hal paling
berbahaya mengenai hormon pertumbuhan dalam jumlah berlebih adalah bahwa hal
ini membuka jalan bagi munculnya kanker.
Memakan daging babi menyebabkan
penyakit kulit
Zat yang dikenal sebagai “histamin” dan
“imtidazol” pada daging babi menyebabkan gatal berlebihan. Zat-zat ini juga
membuka jalan bagi penyakit-penyakit kulit menular seperti eksem, dermatitis
dan neurodermatitis. Zat-zat ini juga meningkatkan bahaya terjangkiti bisul,
radang usus buntu, penyakit kantung empedu dan infeksi pembuluh darah nadi.
Karenanya, para dokter menyarankan penderita penyakit jantung agar menghindari
makan babi.
Memakan babi menyebarkan cacing
trichina
Cacing-cacing trichina yang dicerna
melalui daging babi memasuki peredaran darah melalui lambung dan usus dan
menyebar ke seluruh tubuh. Cacin trichina terutama mendiami jaringan otot pada
daerah rahang, lidah, leher, tenggorokan dan dada. Cacing ini menyebabkan
kelumpuhan pada otot-otot gerak mengunyah, berbicara dan menelan. Hal ini juga
menimbulkan penyumbatan pembuluh darah balik (vena), meningitis dan infeksi
otak. Kasus-kasus parah bahkan dapat berujung pada kematian. Sisi paling
berbahaya penyakit ini adalah tidak adanya obat untuk menyembuhkannya.
Berjangkitnya wabah cacing trichina telah diamati dari waktu ke waktu di
Swedia, Inggris dan Polandia, walaupun sudah dilakukan pengawasan kesehatan
hewan.
Babi sangatlah berlemak dan mengandung
zat-zat beracun
Babi sangatlah berlemak. Ketika
dicerna, lemak tersebut memasuki peredaran darah dan menyebabkan pengerasan pembuluh
darah nadi, meningkatkan tekanan darah dan serangan jantung (coronary infarct).
Selain itu, babi mengandung suatu racun yang dinamakan “Sutoxin.” Kelenjar
getah bening dipaksa bekerja lebih keras untuk mengeluarkan racun ini dari
tubuh. Hal ini ditandai dengan membengkaknya kelenjar getah bening, khususnya
pada anak-anak. Jika penyakit ini berlanjut, semua kelenjar getah bening akan
membengkak, suhu badan naik dan rasa sakit mulai terjadi.
Dalam menjawab pertanyaan yang diajukan
di Prancis mengenai haramnya babi untuk dikonsumsi, seorang ulama dari arab
menjawabnya dengan meminta agar si penanya menyediakan:
3 ekor ayam terdiri dari 2 jantan dan 1
betina
3 ekor babi terdiri dari 2 jantan dan 1
betina
Kemudian, 3 ekor ayam itu dijadikan
dalam 1 ruang kandang. Coba tebak apa yang terjadi? Ayam jantan dan ayam
jantan lainnya saling berkelahi hingga salah satu kalah untuk memperebutkan 1
ayam betina.
Lalu beliau meminta agar 3 ekor babi
yang sudah disediakan agar dijadikan satu dalam 1 ruang kandang. Dan apakah
yang terjadi? Kedua pejantan babi itu saling bantu dalam menyetubuhi 1 babi
betina, kedua jantan itu saling bantu satu sama lain. Bahkan terkadang Jantan
sesama jantan bersetubuh.
Dari itu beliau menjelaskan bahwa meski
babi dianggap steril, tetap saja kelakuannya itu yang akan membawa dampak buruk
pada si pemakan.
Beliau mengatakan, “Karena itulah
kalian terjangkiti penyakit seks bebas, anak dibawa orang lain tak dikenal,
istri dipeluk cium orang lain tapi tidak marah, selingkuh asal suka sama suka sudah
merupakan hal biasa, tak jarang diantara kalian melegalkan pernikahan sesama
jenis, ini sudah seperti tingkah kaum nabi Luth yang diazab”.
*AHC_admin
Sumber
:
http://answeringkristen.wordpress.com/jawaban-telak-mengapa-babi-haram/
https://www.facebook.com/notes/hadist-nabi-muhammad-saw/hasil-penelitian-mengapa-babi-haram-di-makan/326652340760832
https://www.facebook.com/notes/hadist-nabi-muhammad-saw/hasil-penelitian-mengapa-babi-haram-di-makan/326652340760832
Tidak ada komentar:
Posting Komentar